Selasa, 06 Juni 2017

cerita natha

Saya Aulia Pranata, orang-orang biasa memanggil dengan sebutan Li ataupun natha. Ini adalah cerita bagaimana saya berada diantara orang “asing” dalam kehidupan saya. Saya seorang muslim yang lahir dari rahim seorang ibu yang masa kecilnya seorang kristen. Ibu saya memilih masuk islam ketika menikah dengan ayah saya. Oh iya ayah saya berasal dari aceh, kota yang sangat kental dengan islam. Keluarga kami tinggal disebuah desa kecil yang berada di dataran tinggi karo tepatnya di desa Pertibi Lama. Desa dimana ibu saya berasal.

Di desa itu jugalah saya lahir dan dibesarkan. Desa itulah sebagai saksi saya mengenal dunia dan cinta. Dari bayi hingga tamat SMA saya tinggal disana sebelum akhirnya saya memutuskan tinggal di kota Medan sekaligus melanjutkan pendidikan saya. Tapi rasa cinta terhadap kampung itu tidak pernah hilang dari hati saya. Desa itu tidak begitu luas tapi keharmonisan sangat terjaga disana. 

Kami adalah salah satu keluarga “asing” yang tinggal disana. Kenapa saya sebut asing, karena mayoritas penduduknya adalah penduduk asli dengan suku batak. Sementara kami keturunan aceh yang menumpang untuk tinggal disana. Selain berbeda suku, agama juga berbeda, kami minoritas yang sangat sedikit disana. Jumlah keluarga muslim bisa dihitung dengan jari. Tapi itu tidak membuat kami merasa asing atau terkucil. saya tetap bisa bergaul dengan mereka yang mayoritas. 

Dari saya kecil hingga besar tidak ada satupun ejekan atau persekusi yang saya terima dengan keasingan yang ada pada diri saya. Kami sekeluarga sangat tenang tinggal disana. Bagaimana kami sangat dihargai dan di hormati disana, seperti itu jugalah kami. Kami sopan dengan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar